Bisnis.com, JAKARTA— Harga karet ditutup stagnan dari penutupan kemarin yakni 147,10 yen atau Rp17.641,97 per kilogram (kg) pada penutupan perdagangan Jumat (12/2/2016).
Penguatan yen selama dua pekan reli sejak 1998 menjadi intervensi ketakutan akan bahan bakar.
Manager Asia Komoditas Phillip Futures Avtar Sandu mengatakan yen kuat membuat harga karet bisu dan akan bergerak stagnan atau turun di waktu dekat.
"Kecuali ada beberapa pengarahan yang solid untuk minyak mentah, kita tidak melihat adanya reli," papar Sandu seperti di Bloomberg.
Minyak rebound dari penutupan terendah setahun kemarin melonjakkan volatilitas. Dia menambahkan masalahnya 'terlalu banyak persediaan dan permintaan miskin' mungkin berubah ketika Pasar China dibuka.
Pasar China masih tutup hingga 12 Februari untuk Tahun Baru Imlek. China merupakan konsumen karet terbesar.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Juli 2016 di TOCOM
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
12/2/2016 | 147,10 | 0,00% |
10/2/2016 | 147,10 | -0,20% |
9/2/2016 | 147,40 | -2,83% |
8/2/2016 | 151,90 | -2,00% |
5/2/2016 | 154,80 | -1,59% |
Sumber: Bloomberg