Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Patokan di AS Ditutup, di Perdagangan Asia Bervariasi

Harga minyak mentah bervariasi di perdagangan Asia, Jumat (18/12/2015), setelah patokan minyak AS ditutup pada tingkat terendah sejak Februari 2009 karena memburuknya kekhawatiran kelebihan pasokan dan dolar yang lebih kuat.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, SINGAPURA --  Harga minyak mentah bervariasi di perdagangan Asia, Jumat (18/12/2015), setelah patokan minyak AS ditutup pada tingkat terendah sejak Februari 2009 karena memburuknya kekhawatiran kelebihan pasokan dan dolar yang lebih kuat.

Pada sekitar pukul 06.00 GMT, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari diperdagangkan pada US$34,85  per barel, berkurang 10 sen dari penutupan US$34,95  per barel di New York.

Tetaapi patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk penyerahan Februari naik 15 sen menjadi diperdagangkan pada US$37,21  per barel.

Minyak diperdagangkan mendekati tingkat yang terakhir terlihat pada puncak krisis keuangan global terakhir, karena para produsen termasuk kelompok OPEC terus memproduksi minyak meskipun harga tertekan dan permintaan global lesu.

Menambah kesengsaraan komoditas tersebut, keputusan Federal Reserve AS pada Rabu menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun, meningkatkan dolar dan dengan demikian membuat minyak mentah lebih mahal untuk pembeli dengan mata uang lemah.

"WTI jatuh lebih lanjut di bawah US$35  di pagi hari mungkin akibat dari penguatan dolar," Daniel Ang, analis investasi pada Phillip Futures di Singapura, mengatakan kepada AFP.

"Selain itu, kontrak Brent Januari 2016 telah habis masa berlakunya, yang menyebabkan para pedagang menyebar untuk menutup posisi kontrak WTI Januari 2016 mereka." Gene McGillian, broker dan analis di Tradition Energy, mengatakan harga minyak mungkin akan menguji tingkat terendah 2008, yang akan membawa WTI ke sekitar 32 dolar AS per barel.

"Sampai kita melihat tanda-tanda bahwa produksi secara mendasar mulai turun di suatu tempat di dunia ... bahwa kegiatan ekonomi bergerak naik dan meningkatkan permintaan bahan bakar, pasar akan tetap pada tingkat yang rendah dan menghancurkan daerah-daerah terendah di selama resesi besar," kata McGillian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/AFP

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper