Bisnis.com, JAKARTA— Penurunan tajam harga minyak turut membuat harga CPO di Bursa Malaysia terkoreksi dari level tertinggi dalam 3 bulan terakhir pada Selasa pagi (8/12/2015).
Kontrak berjangka CPO untuk Februari 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka melemah 1,31% ke harga 2.404 ringgit atau Rp7,83 juta per ton.
Komoditas tersebut diperdagangkan antara level 2.395–2.411 ringgit per ton pada awal perdagangan. Pada pukul 10.29 WIB, harga CPO melemah 1,15% ke harga 2.408 ringgit per ton.
Harga CPO terkoreksi setelah kemarin menguat 2,96% ke 2.436 ringgit per ton, harga tertinggi sejak 29 September 2015, didorong reli harga minyak kedelai.
Namun, penurunan tajam harga minyak mendorong aksi jual di pasar komoditas. Minyak Brent kemarin jatuh 5,28% ke harga US$40,73/barel setelah OPEC menyatakan kuota produksi 30 juta per barel tidak akan dipaksakan hingga pertemuan Juni 2016.
Minyak mentah adalah bahan campuran CPO dalam produksi bahan bakar bioethanol. Harga minyak yang mentah membuat daya saing bahan bakar nabati berkurang.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Februari 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
8/12/2015 (pk. 10.29 WIB) | 2.408 | -1,15% |
7/12/2015 | 2.436 | +2,96% |
4/12/2015 | 2.366 | +0,08% |
3/12/2015 | 2.364 | +1,42% |
2/12/2015 | 2.331 | -0,34% |
Sumber: Bloomberg