Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) Akan Jual Seluruh Sisa Saham Treasury Stock ke Bahana Securities

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) berencana menjual kembali seluruh sisa saham treasury stock kepada PT Bahana Securities.
Telkom berencana menjual kembali seluruh sisa saham treasury stock ke Bahana Securities/ilustrasi
Telkom berencana menjual kembali seluruh sisa saham treasury stock ke Bahana Securities/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA— PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) berencana menjual kembali seluruh sisa saham treasury stock kepada PT Bahana Securities.

VP Investor Relations Telkom Andi Setiawan mengatakan penjualan tersebut dilakukan dengan cara block trade dan crossing di pasar negosiasi.

"Pembeli adalah Bahana Securities, yang terafiliasi karena baik langsung maupun tidak langsung dikendalikan oleh pengendali yang sama," paparnya dalam keterangan tertulis kepada Bursa Efek Indonesia yang dikutip Bisnis, Senin (7/12/2015).

Lebih lanjut dia menjelaskan selama periode 20 Juni 2008 hingga 20 Desember 2009 perseroan telah melaksanakan program pembelian kembali (buyback) saham III sejumlah 321,42 juta lembar saham seri B atau setara dengan 64,28 juta saham sebelum stock split pada 2 September 2013.

Adapun perseroan telah mengalihkan sebanyak 299,06 juta lembar saham melalui program kepemilikan saham karyawan Telkom dan anak usaha pada 2013.

Hal itu sesuai dengan keputusan RUPS per 19 April 2013 dan Peraturan Bapepam-LK No. XI.B.2 yang menyatakan saham hasil buyback dapat dialihkan atau digunakan dengan pelaksanaan Employee Stock Option Plan dan Employee Stock Purchase Plan.

“Dengan demikian, masih terdapat sisa dari buyback saham III sebesar 22,36 juta lembar yang wajib untuk dialihkan paling lambat 22 Desember 2015,” tambahnya.

Adapun harga penjualan, merujuk kepada Peraturan Bapepam XI.B.2, merupakan harga penutupan saham perseroan di BEI satu hari sebelum pelaksanaan pengalihan.

“Dimana harga tersebut lebih tinggi dari harga rata-rata buyback saham perseroan dan harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan saham perseroan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper