Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak pada rentang 4.500-4.600 di tengah volatilitas yang terjadi di pasar regional.
Analis Senior HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan IHSG pekan lalu smepat terkpreksi hingga 4.470, tetapi berhasil rebound kembali akibat aksi beli pelaku pasar mengantisipasi rebalancing MSCI pada 11 November dan potensi kenaikan suku bunga The Fed pada Desember nanti.
“Kami masih optimistis IHSG dapat breakout ke 4.800 di akhir November yang akan mengubah short term trend ke arah positif,” paparnya melalui riset yang dikutip Bisnis, Senin (9/11/2015).
Sentimen katalis positif, lanjutnya, akan datang dari pembelanjaan di sektor infrastruktur, keyakinan konsumsi Oktober, penguatan rupiah, dan potensi turunnya suku bunga di Desember atau Januari tahun depan.
Hal ini positif untuk sektor konstruksi dan perbankan BUMN,” tambahnya.
Adapun sejumlah saham yang dapat diperhatikan a.l:
Bank Central Asia/BCA (BBCA)
(BUY) (Trading target: Rp.14.500)
Entry buy (1) Rp.13.400, Entry buy (2) Rp.13.150 Cut loss point: Rp.12.850
Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
(BUY) (Trading target: Rp.11.400)
Entry (1) Rp.10.725, Entry (2) Rp.10.625, Cut-loss point: Rp.10.525
PP Persero (PTPP)
(BUY) (Trading target Rp.3.875)
Entry: (1) Rp.3.725, Entry (2) Rp.3.675, Cut loss point Rp.3.575
Adhikarya (ADHI)
(BUY): (Trading target Rp.2.575)
Entry: (1) Rp.2.225, Entry (2) Rp.2.175, Cut loss point Rp.2.075