Bisnis.com, JAKARTA— Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) kembali melemah 51 setelah rilis data yang menunjukkan penurunan tajam cadangan devisa pada Agustus.
Data yang diterbitkan BI pada Selasa pagi (8/9/2015) menempatkan Jisdor di Rp14.285 per dolar AS, terdepresiasi 51 poin atau melemah 0,36% dari kurs kemarin. Jisdor telah melemah 7 hari berturut-turut.
Rupiah juga meneruskan depresiasi di pasar spot, melemah 26 poin atau 0,18% ke Rp14.292, meski pagi tadi sempat terapresiasi tipis 2 poin.
Bank Indonesia kemarin mengumumkan cadangan devisa RI merosot US$2,21 miliar sepanjang Agustus menjadi kurang dari US$105,35 miliar.
Rangga Cipta, Ekonom Samuel Sekuritas, mengatakan penurunan tajam cadangan devisa menunjukkan BI sangat aktif menjaga stabilitas rupiah.
“Tergerusnya cadangan devisa biasanya juga dibarengi oleh penyusutan likuiditas di perekonomian, perlambatan kredit juga masih berlangsung hingga kini,” katanya.
Rangga mengatakan tanpa intervensi BI rupiah masih akan meneruskan pelemahan merespons penurunan harga komoditas saat tekanan ketidakpastian Fed Fund Rate masih membawa sentimen negatif di pasar global.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
8 September | Rp14.285 |
7 September | Rp14.234 |
4 September | Rp14.178 |
3 September | Rp14.160 |
2 September | Rp14.127 |
Sumber: Bank Indonesia