Bisnis.com, JAKARTA—Tren penguatan di bursa saham berlanjut pada Jumat (28/8/2015). IHSG membukukan pekan positif yang pertama setelah 6 pekan merosot.
IHSG ditutup menguat 0,35% atau naik 15,57 poin ke level 4.446,20. Penguatan selama 4 hari berturut-turut mendorong IHSG naik 2,54% sepanjang pekan, kenaikan mingguan pertama dalam 7 pekan.
Bursa saham global hari ini kembali mendapat suntikan sentimen positif. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada kuartal II/2015 direvisi dari 2,3% menjadi 3,7%.
Adapun harga minyak mentah rebound ke atas US$40/barel setelah berhari-hari tertekan. Harga komoditas yang rebound ikut mendorong harga CPO di Bursa Malaysia.
“Pasar dikerumuni sentimen positif. Secara teknis, IHSG telah melalui level resistance sebelunya dan berada di v-shaped rebound,” kata Reza Priyambada dari NH Korindo Securities dalam risetnya.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memimpin IHSG dengan kenaikan 6,40 poin. Volume perdagangan saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) semakin tinggi dan mendorong harag saham BUMN tersebut naik 3,70 poin.
Penguatan tajam terjadi pada saham emiten industri hulu seperti produsen semen, perkebunan dan pertambangan. Saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang melonjak 8,89%, sedangkan saham PT Adaro Energy naik 5,08%.
Investor asing berbalik melakukan aksi jual di pada sesi II perdagangan setelah membukukan net buy di jeda siang. Penjualan bersih investor asing hari ini mencapai Rp140,49 miliar, sedangkan dalam sepekan dana Rp1,88 triliun ditarik dari bursa saham Jakarta.
Tekanan jual pada penghujung perdagangan muncul dari penjualan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang berakhir melemah 6 poin dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang turun 4,44 poin.
Indeks Bisnis27 hari ini menguat 0,72% ke level 374,13, sedangkan rupiah menguat 7 poin ke Rp13.983 per dolar AS.
Saham-saham pendorong utama IHSG:
BBCA | +1,98% |
TLKM | +1,24% |
BDMN | +7,85% |
SMGR | +4,47% |
Saham-saham penekan utama IHSG:
UNVR | -1,94% |
GGRM | -4,98% |
PGAS | -5,00% |
BBRI | -0,95% |
Sumber: Bloomberg