Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPOrebound di awal perdagangan Kamis (27/8/2015) setelah 6 hari merosot terseret tren pelemahan harga komoditas.
Kontrak berjangka CPO untuk November 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka menguat 0,48% ke harga 1.876 ringgit atau Rp6,21 juta per ton.
Komoditas tersebut terus diperdagangkan lebih mahal hingga pukul 10:23 WIB, ketika harga CPO berada di level 1.878 ringgit per ton atau naik 0,59% dibandingkan level penutupan kemarin.
Kemarin, CPO ditutup anjlok 2,05% ke harga US$1.867 ringgit per ton. CPO memasuki tren bearish setelah jatuh lebih dari 20% dari harga puncak tahun ini.
Sentimen positif muncul dari bursa saham China, yang rebound 1,32%setelah 5 hari tergelincir. Penguatan tersebut sedikit mengkis kecemasan atas kinerja ekonomi China dan ikut mendorong kenaikan harga minyak mentah.
Minyak mentah jenis WTI telah menguat 2,31% ke harga US$39,49/barel pada pukul 10:32 WIB setelah ditutup merosot 1,81% pada penutupan perdagangan kemarin.
Harga komoditas kedelai juga rebound. Kedelai diperdgaangkan menguat 0,92% di bursa komoditas Chicago, sedangkan minyak kedelai menguat 1,21% ke harga US$26,76/pound.
Pergerakan Harga Kontrak CPO November 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
27/8/2015 (10.23 WIB) | 1.878 | +0,59% |
26/8/2015 | 1.867 | -2,05% |
25/8/2015 | 1.906 | -0,52% |
24/8/2015 | 1.906 | -3,52% |
21/8/2015 | 1.986 | -0,55% |
Sumber: Bloomberg