Bisnis.com, JAKARTA— Data ekspor Malaysia ikut menopang harga CPO Malaysia yang menguat mengikuti rebound harga minyak mentah.
Kontrak berjangka CPO untuk November 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka menguat 0,42% ke harga 1.924 ringgit atau Rp6,47 juta per ton.
Komoditas tersebut kemudian sempat menguat hingga 0,99% dan diperdagangkan lebih mahal 0,26% di harga 1.921 ringgit per ton pada pukul 10:25 WIB.
CPO bangkit ke zona hijau setelah kemari terpukul ke harga terendah sejak 2009, ditutup anjlok 3,52% ke harga 1.916 ringgit per ton.
Harga minyak yang rebound mendorong penguatan harga komoditas lain, termasuk CPO. Minyak WTI hari ini sempat menguat hingga 1,88% ke US$38,96/barel setelah ditutup anjlok 5,46% pada dini hari tadi.
Sentimen positif juga muncul dari data ekspor CPO Malaysia. Intertek memperkirakan ekspor CPO Malaysia naik 7,5% ke 1,28 juta ton pada 1–25 Agustus 2015 dibandingkan periode yang sama pada Juli.
Namun, pergerakan harga minyak kedelai di Amerika Serikat masih berpotensi menekan harga komoditas sawit di Malaysia. Minyak kedelai masih diperdagangkan di harga terendah dalam 6 tahun, melemah 0,3% ke US$26,78/pound pada pukul 10.36 WIB.
Pergerakan Harga Kontrak CPO November 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
25/8/2015 (10.25 WIB) | 1.921 | +0,26% |
24/8/2015 | 1.916 | -3,52% |
21/8/2015 | 1.986 | -0,55% |
20/8/2015 | 1.997 | -1,87% |
19/8/2015 | 2.035 | -1,21% |
Sumber: Bloomberg