Bisnis.com, JAKARTA— Pelemahan saham-saham pertambangan menahan laju penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I Selasa (25/8/2015).
IHSG menguat 1,95% atau 81,24 poin ke level 4.244,97 pada jeda siang, menuju penguatan pertama dalam 6 hari perdagangan terakhir.
Indeks pagi tadi dibuka menguat 0,44% ke level 4.182,22 dan sempat naik hingga 3,32% ke level 4.301,78 pada perdaganagn sesi I.
Saham-saham di Bursa Efek Indonesia rebound mengikuti pergerakan saham di bursa lain di Asia. Sebanyak 146 saham menguat, 133 saham melemah dan 239 saham stagnan dari 518 saham yang diperdagangkan.
Purwoko Sartono, Analis Riset dari Panin Sekuritas menjelaskanpenguatan indeks bursa Asia adalah technical rebound di tengah tren pasar yang bearish.
“Bukan berarti bearish menjadi bullish. Masih ada beberapa resisten yang harus ditembus. Belum (berbalik) karena perlambatan (ekonomi itu sentimen) struktural,” kata Purwoko.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang melonjak 7,06% adalah pendorong utama IHSG. Saham-saham big cap lain juga menguat tajam, terutama saham-saham bank besar.
Lonjakan UNVR membuat indeks sektor konsumer menguat paling tajam dibandingkan indeks sektoral lain. Pada jeda siang, sebanyak 8 dari 9 indeks sektoral bergerak di zona hijau.
Indeks sektor pertambangan siang ini melemah sendirian, turun 0,44%. Penurunan harga saham perusahaan seperti PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sebesar 3,07% dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang turun 3,82% menjadi penghambat laju IHSG.
Indeks Bisnis27 melonjak 2,58% pada jeda siang ke level 349,16 setelah bergerak di antara level 342,56—356,06 pada sesi I.