Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Dunia Terperosok ke Level US$39/Barel

Harga minyak West Texas Intermediate terjerembab ke US$39. Faktor klasik seperti lanjutan kenaikan aktivitas rig minyak di Amerika Serikat dan surplus pasokan global kian tinggi masih menjadi penekan utama harga minyak dunia.
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -  Harga minyak West Texas Intermediate terperosok ke level US$39. Faktor klasik seperti lanjutan kenaikan aktivitas rig minyak di Amerika Serikat dan surplus pasokan global kian tinggi, masih menjadi penekan utama harga minyak dunia.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 10.53 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) anjlok 3,19% menjadi US$39,16 per barel, sedangkan harga minyak Brent terpuruk 2,44% menjadi US$44,35 per barel.

Kepala Investasi Ayers Alliance Securities, Jonathan Barrat mengatakan pasokan global masih surplus dan periode permintaan puncak minyak AS pada musim panas saat ini tampaknya tidak cukup mampu memangkas pasokan.

"Harga minyak berpeluang terus tergelincir ke level terendah," ujarnya sebagaimana dikutip Bloomberg Senin (24/8).

Data Baker Hughes Inc. yang dirilis akhir pekan lalu menyebutkan aktivitas rig minyak AS kembali naik 2 rig menjadi 674 rig. Kenaikan ini adalah  yang kelima berturut-turut dan mendekati level tertinggi pada Mei tahun ini.

Selain itu data Energy Information Administration pada pekan lalu juga menunjukkan pasokan AS secara mengejutkan meningkat 0,57% menjadi 456,2 juta barel, sedangkan pasokan minyak di gudang Cushing, Oklohama naik 326.000 barel menjadi 57,4 juta barel. Adapun, produksi shale oil AS masih terus turun 0,5% menjadi 9,34 juta barel per hari.

Kenaikan pasokan minyak AS itu diperkirakan karena terjadi gangguan di pabrik penyulingan minyak BP Plc. di Indiana sehingga produk hilir minyak tidak bisa dikonsumsi pada pekan lalu. Gangguan produksi penyulingan yang terjadi di Indiana itu telah membuat 1,5 juta barel minyak tidak dapat dikonsumsi.

Lalu, pasokan minyak AS berpotensi terus meningkat seiring dengan aksi para penyuling minyak melakukan pemeliharaan sehingga tidak akan ada produksi di penyulingan minyak.

Sementara  itu pada perdagangan hari ini Bloomberg Commodity Index juga anjlok 1,1% menjadi 86,85 dan itu adalah level intraday terendah sejak Agustus 1999.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper