Bisnis.com, JAKARTA—Risiko geopolitik masih mewarnai pergerakan saham di bursa Korea pada Senin (24/8/2015).
Indeks KOSPI ditutup anjlok 2,47% ke level 1.829,81 setelah terus bergerak di zona merah antara level 1.800,75–1.872,86. Kospi menyentuh level terendah sejak Februari 2013.
Sebanyak 164 saham melemah dari 756 saham yang diperdagangkan di bursa Korea. Adapun 545 saham menguat dan 47 sahams stagnan.
Ketegangan pasca kontak senjata antara di perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan meningkatkan risiko di pasar Korea di saat pasar global tertekan oleh aksi jual.
Investor asing hari ini menarik lebih dari 728,23 miliar won atau US$606,5 juta dari bursa Korea. Nilai tukar won merosot 0,34% ke 1.198,93 per dolar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot.
Bloomberg melaporkan perundingan antara perwakilan pemerintah kedua negara kini telah berlangsung hampir 24 jam.
Presiden Korea Utara Kim Jong Un diketahui telah mengerahkan kendaraan militer amfibi berawak pasukan khusus ke garis depan di tengah negosiasi tersebut.
Bank of Korea pagi ini menyatakan akan mengawasi dampak dari eskalasi ketegangan di perbatasan dan siap ‘menenangkan’ pasar jika dibutuhkan.
Korut dan Korsel secara teknis masih berada dalam keadaan perang sejak gencatan senjata pada 1953. Kedua negara dipisahkan oleh perbatasan darat di garis 38 derajat lintang selatan.
Pergerakan Indeks KOSPI
Tanggal | Level | Perubahan |
24/8/2015 | 1.829,81 | -2,47% |
21/8/2015 | 1.876,07 | -2,01% |
20/8/2015 | 1.914,55 | -1,28% |
19/8/2015 | 1.939,38 | -0,86% |
18/8/2015 | 1.956,26 | -0,62% |
Sumber: Bloomberg