Bisnis.com, JAKARTA - Eskalasi ketegangan di perbatasan Korea Utara-Korea Selatan dan penurunan kinerja manufaktur China membuat indeks KOSPI merosot ke level paling rendah dalam 2 tahun pada Jumat (21/8).
Indeks KOSPI ditutup anjlok 2,01% ke level 1.876,07 setelah terus bergerak di zona merah antara level 1.856,91–1.886,49. Kospi menyentuh level terendah sejak Februari 2013.
Sebanyak 632 saham melemah dari 756 saham yang diperdagangkan di bursa Korea. Adapun 91 saham menguat dan 33 sahams stagnan.
Bloomberg melaporkan Presiden Korut Kim Jong Un pagi ini mengumumkan keadaan ‘semi-perang’ di perbatasan antara Korut dan Korsel.
Pernyataan Kim merupakan reaksi atas kontak senjata antara pasukan kedua negara. Presiden Korsel Par Geun Hye juga telah memerintahkan militer Korsel dalam siaga satu pasca insiden tersebut.
Korut dan Korsel secara teknis masih berada dalam keadaan perang sejak gencatan senjata pada 1953. Kedua negara dipisahkan oleh perbatasan darat di garis 38 derajat lintang utara.
Namun, tekanan tidak hanya dialami oleh bursa Korea. Hampir seluruh bursa Asia berada di zona merah setelah Dow Jones anjlok lebih dari 2% dan data yang menunjukkan kinerja manufaktur adalah yang terburuk sejak Maret 2009.
Saham Samsung Electronics merosot 3,34%, Hyundai Motor merosot 2,01%, sedangkan saham LG Display merosot 5,16%.
Pergerakan Indeks KOSPI
Tanggal | Level | Perubahan |
21/8/2015 | 1.876,07 | -2,01% |
20/8/2015 | 1.914,55 | -1,28% |
19/8/2015 | 1.939,38 | -0,86% |
18/8/2015 | 1.956,26 | -0,62% |
17/8/2015 | 1.968,52 | -0,75% |
Sumber: Bloomberg