Bisnis.com, JAKARTA - Pelemahan bursa regional akibat kekhawatiran devaluasi yuan terus menekan Indeks harga saham gabungan (IHSG). Pada perdagangan hari ini, Rabu (19/8/2015), IHSG ditutup melemah 0,58% atau 26 poin ke level 4.484,24.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri sesi I dengan pelemahan 29,67 poin atau turun 0,66% ke level 4.480,81.
Hari ini, IHSG dibuka melemah 0,18% atau turun 8,28 poin ke level 4.502,20.
Pelemahan bursa regional akibat kekhawatiran devaluasi Yuan terus menekan Indeks harga saham gabungan (IHSG). Pada perdagangan hari ini, Rabu (19/8/2015), IHSG ditutup melemah 0,58% atau 26 poin ke level 4.484,24.
“Kita lihat sentimen kemarin pergerakan bursa global ditutup di teritori negatif. Data positif AS tidak terlalu signifikan, yaitu data pembangan rumah yang tumbuh di atas ekspekatasi. Ke depan investor lihat keputusan Fed, terkait potens kenaikan suku bunga. Dari domestik (antara lain) Bank Indonesia tidak memberikan kejutan. Suku bunga dipertahankan 7,5%,” kata Analis BNI Securities Thendra Crisnanda saat dihubungi hari ini, Rabu (19/8/2015).
IHSG mempertipis pelemahan di awal perdagangan sesi II. Indeks melemah 0,54% atau turun 24,25 poin ke level 4.486,23 pada pukul 13.49 WIB.
Investor meneruskan aksi jual di Bursa Efek Indonesia. IHSG melemah 29,67 poin atau turun 0,66% di jeda siang ke level 4.480,81 pada akhir sesi I.
“Net Sell Rp284,19 miliar. (IHSG melemah karena) efek global dan masih berlanjutnya tekanan,” kata William Surya Wijaya, kepala riset Asjaya Indosurya Securities
.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih belum bisa ke luar dari tekanan sentimen eksternal dan depresiasi rupiah sepanjang sesi I Rabu (19/8/2015).
IHSG melemah 29,67 poin atau turun 0,66% di jeda siang ke level 4.480,81. Indeks hari ini bergerak di antara level 4.476,98—4.529,25.
Thendra Crisnanda, Analis BNI Securities, mengatakan spekulasi kenaikan suku bunga acuan The Fed adalah sentimen negatif utama yang menekan pergerakan IHSG hari ini.
Sentimen eksternal tersebut diperkuat oleh data neraca perdagangan Indonesia yang dirilis kemarin. Impor Indonesia merosot tajam pada Juli menjelang lebaran.
“Ke depan investor lihat keputusan Fed (terkait) potensi kenaikan suku bunga pada September,” kata Thendra.
Sementara itu Yuganur Widjanarko, Analis HD Capital Tbk, mengatakan pergerakan IHSG hari ini masih dipengaruhi oleh pelemahan rupiah dan sentimen regional.
"Pasar (juga) masih dalam proses mendiskon kenaikan bunga the Fed," kata Yuganur.
Rupiah diperdagangkan melemah 37 poin atau turun 0,27% ke Rp13.837 per dolar AS pada pukul 12.25 WIB.
Adapun sentimen regional muncul dari bursa China yang melanjutkan pelemahan setelah kemarin anjlok dan tekanan terhadap bursa Thailand pasca ledakan bom di Bangkok.
Seluruh 10 indeks sektoral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia bergerak melemah. Indeks sektor industri dasar melemah paling tajam, anjlok 1,36%.
Indeks Bisnis27 melemah 0,64% ke level 372,81 pada jeda siang. Adapun Jakarta Islamic Index merosot 1,02% ke level 591,11.
IHSG mengakhiri sesi I dengan pelemahan 29,67 poin atau turun 0,66% ke level 4.480,81.
IHSG telah tertekan 0,64% atau 28,74 poin pada pukul 10:32 WIB. Pada sekitar waktu yang sama, indeks acuan bursa lain di Asia Tenggara bergerak variatif.
Indeks KLCI di Bursa Malaysia menguat 0,13% bersama indeks Strait Times Singapura yang naik tipis 0,01% dan indeks SET Thailand yang menguat 0,23%.
Pelemahan terjadi pada indeks bursa Filipina sebesar 0,19% dan indeks Vietnam yang turun 0,19%.
IHSG dibuka melemah 0,18% atau turun 8,28 poin ke level 4.502,20