Bisnis.com, JAKARTA- Bursa Eropa mampu ditutup menguat setelah berfluktuasi sepanjang perdagangan.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,26% atau 1,02 poin menjadi 387,26 pada penutupan perdagangan Senin (17/8/2015) waktu London.
Bursa Eropa menguat, setelah dirilisnya data manufaktur New York yang tiba-tiba menyusut.
"Data AS kurang baik," kata John Haynes, Kepala Riset Investec Wealth & Investment seperti dikutip Bloomberg, Selasa (18/8/2015).
Dikemukakan pasar akan menunggu pertemuan Rabu, terutama sikap Federal Reserve dalam menghadapi devaluasi yuan, serta harga minyak yang terus merosot.
"Investor akan melihat rapat Rabu dari pertemuan Fed terbaru untuk melihat bagaimana mereka akan bereaksi terhadap devaluasi yuan devaluasi baru-baru ini, dan penurunan lebih lanjut dalam harga minyak," kata Patrick Spencer, Wakil Ketua Ekuitas Robert W. Baird & Co.
Pada pekan lalu indeks Stoxx merosot 2,7%, akibat kekhawatiran pasar ekspor akan terkena dampak devaluasi yuan.
Namun JPMorgan Chase & Co menilai Fed akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga, setelah yuan melemah.
"Banyak menafsirkan pekan lalu penyusutan yuan sangat negatif, kami tidak melihat seperti itu," tulis Analis JPMorgan Mislav Matejka dalam satu laporan.
Tercatat Indeks ASE Yunani memimpin kenaikan di antara pasar barat-Eropa, dengan kenaikan 1%.
Kanselir Jerman Angela Merkel meyakini Dana Moneter Internasional akan bergabung dengan program ketiga bailout, dan mengisyaratkan kesediaan untuk mempertimbangkan penghapusan utang.
"Sebuah kesepakatan tentang utang Yunani minggu ini menjadi pertanda baik untuk saham," kata Spencer.