Bisnis.com, JAKARTA—Efek devaluasi yuan menjalar ke Eropa. Indeks bursa Eropa anjlok pada Rabu (12/8/2015) terseret kejatuhan saham otomotif dan tambang.
Indeks STOXX Europe 600, yang mengukur pergerakan 600 saham di berbagai bursa di Eropa, dibuka melemah 0,57% ke level 391,37. STOXX kemudian semakin merosot hingga anjlok 2,20% ke level 384,96 pada pukul 14.47 WIB.
Sektor pertambangan dan otomotif kembali menjadi sektor yang paling terpukul dari 19 indeks sektoral yang terdaftar di STOXX Europe 600.
Kinerja perusahaan tambang berpotensi tertekan oleh devaluasi yuan yang membuat bahan baku tambang impor menjadi lebih mahal bagi pabrik-pabrik China.
Saham-saham otomotif melanjutkan pelemahan tertekan kecemasan atas penurunan pendapatan dari penjualan mobil di China.
Saham BHP Billiton anjlok 3,09%, sedangkan saham Rio Tinto PLC jatuh 2,88%. Saham Volkswagen, produsen mobil terbesar di China, merosot 2,20%.
People Bank of China hari ini menurunkan nilai patokan yuan sebesar 1,6% meneruskan devaluasi 1,9% yang ditetapkan kemarin.
Bank sentral China tersebut juga mengumumkan mekanisme penetapan nilai tukar yang lebih fleksibel.
Pergerakan Indeks STOXX Europe 600
Tanggal | Level | Perubahan |
12/8/2015 (14.47 WIB) | 384,96 | -2,20% |
11/8/2015 | 393,61 | -1,55% |
10/8/2015 | 399,82 | +0,69% |
7/8/2015 | 397,07 | -0,91% |
6/8/2015 | 400,70 | -0,80% |
Sumber: Bloomberg