Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Jababeka Naik 2%

Pengembang kawasan industri PT Jababeka Tbk. mengukir pertumbuhan pendapatan 2% menjadi Rp1,48 miliar selama semester pertama tahun ini secara year on year.nn
Jababeka/skyscrapercity.com
Jababeka/skyscrapercity.com

Bisnis.com, JAKARTA — Pengembang kawasan industri PT Jababeka Tbk. mengukir pertumbuhan pendapatan 2% menjadi Rp1,48 miliar selama semester pertama tahun ini secara year on year.

Pendapatan berkelanjutan Jababeka menyumbang 62% terhadap total penjualan dan pendapatan Januari – Juni tahun ini. Persentase ini lebih besar dibandingkan porsi selama termin yang sma tahun lalu 53%.

Sekretaris Korporat PT Jababeka Tbk. Muljadi Suganda menyatakan peningkatan kontribusi dari pendapatan berulang mengikis marjin laba kotor perusahaan dari 49% (Semester I/2014) menjadi 42% (Semester I/2015).

Tapi untuk periode kuartalan marjin tersebut justru meningkat. Pada kuartal kedua tahun ini menjadi 43%, kurun waktu yang sama tahun lalu hanya 40%. “Ini semua hasil dari meningkatnya kontribusi penjualan lahan matang,” ujar Muljadi dalam siaran pers, Rabu (12/8/2015).

Untuk laba bersih dilaporkan tercatat Rp249 milyar pada 30 Juni 2015. Nilai ini lebih rendah secara year on year karena ada penurunan laba kotor sebesar Rp90 milyar. Belum lagi depresiasi rupiah terhadap dolar AS yang bikin laba bersih tergerus.

Muljadi menjelaskan pada semester pertama tahun lalu laba selisih kurs sebesar Rp40 miliar. “Adapun Januari – Juni tahun ini nilainya tinggal Rp15 miliar,” katanya.

Sementara itu untuk total utang Jababeka pada 30 Juni 2015 dilaporkan Rp3,926 triliun. Perseroan, imbuh Muljadi, juga menambah jumlah lindung nilai dalam bentuk call spread sebesar US$25 juta. Total lindung nilai kini US$175 juta.

Berkat transaksi terbaru itu kini batas bawah nilai lindung rata-rata menjadi Rp12.864 per dolar AS dengan rata-rata spread sebesar Rp1.943. KIJA terus memonitor pasar dan berencana meningkatkan jumlah call spread dalam waktu dekat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper