Bisnis.com, JAKARTA—Pasar tidak antusias menyambut figur baru di tim ekonomi Presiden Jokowi.
Beberapa analis yang dihubungi Bisnis.com tidak terkejut dengan nama-nama menteri baru yang dilantik hari ini dan memilih menunggu hasil kerja mereka.
Jokowi siang ini mengangkat Darmin Nasution sebagai Menteri Perekonomian, Rizal Ramli sebagai Menko Maritim dan Sumber Daya, Sofyan Djalil sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan.
Di luar tim ekonomi, Presiden melantik Luhut Pandjaitan sebagai Menko Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet.
Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas mengatakan tidak ada kejutan dari pengangkatan Darmin sebagai Menko Perekonomian.
Darmin dinilai memiliki pengalaman dan kemampuan yang memadai sebagai menteri. Namun, dia merasa pada situasi ekonomi yang penuh tekanan seperti sekarang pasar membutuhkan gebrakan.
“Tidak ada yang terlalu mengejutkan, responsnya sedikit positif lah, kita masih wait and see,” kata Rangga kepada Bisnis.com, Rabu (12/8/2015).
Aldian Taloputra, ekonom dari Mandiri Sekuritas menyatakan Darmin adalah figur yang tepat karena memiliki pengalaman mengawasi kebijakan fiskal dan moneter.
Darmin berpengalaman sebagai Dirjen Pajak, Kepala Bapepam-LK, dan pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia.
“Saya lihat cukup tepat untuk Pak Darmin, track record Pak Darmin yang berpengalaman baik di bidang fiskal dan di BI,” kata Aldian.
Satrio Utomo, Kepala Riset dari Universal Broker justru menggapi pengangkatan Darmin dengan dingin.
Dia merasa Darmin terlalu konservatif ketika menjabat Gubernur Bank Indonesia. Karakter tersebut dinilai tidak sesuai dengan kondisi moneter dan ekonomi yang rentan seperti sekarang.
“Ketika Pak Darmin jadi Gubernur BI, dia lebih gampang ketakutan dibandingkan Pak Agus. Di tengah kondisi yang kacau balau begini, malah takut bisa geger,” kata Satrio.
Aldian berharap menteri-menteri yang baru bisa membantu Presiden merealisasikan rencana yang tidak terealisasi pada semester I.
Fokus tim ekonomi, menurutnya, seharusnya fokus pada realisasi investasi untuk mengimbangi tekanan dari penurunan harga komoditas dan pelemahan ekonomi global.
“Pemerintah diharapkan bisa mendorong invetasi dari swasta dan lebih business friendly. Kompensasi perlambatan ekonomi global,” kata Aldian.
Rangga mengatakan pergantian beberapa anggota kabinet sebetulnya adalah sinyal positif bagi pasar.
“Paling tidak ada usaha memperbaiki kinerja semester I, hanya respons [pasar] tidak sepenuhnya positif. Sedikit positif,” kata Rangga.