Bisnis.com, JAKARTA— Seluruh indeks sektoral jatuh ke zona merah pada Senin (10/8/2015), terbawa sentimen negatif anjloknya ekspor China.
IHSG melemah 0,99% atau 47,12 poin ke level 4.723,19 setelah dibuka melemah 0,19% ke level 4.761,41. Indeks bergerak antara level 4.721,74—4.764,74.
Sebanyak 55 saham menguat dari 517 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun 195 saham melemah dan 267 saham stagnan.
Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan data perdagangan China yang dirilis pada akhir pekan lalu mendorong aksi jual di Bursa Efek Indonesia.
Neraca perdagangan China turun dari surplus US$46,54 miliar pada Juni menjadi surplus US$43,03 miliar pada Juli di saat investor mengantisipasi kenaikan surplus.
Ekspor mitra dagang utama Indonesia tersebut anjlok 8,3% sepanjang bulan lalu, sedangkan impor merosot 8,1%.
“Faktor luar. China, Wall Street juga jelek. (IHSG juga) minus sentimen positif,” kata Purwoko ketika dihubungi bisnis.com.
Seluruh atau 9 indeks sektoral BEI yang terdaftar di Bloomberg melemah pada jeda siang. Penurunan tertajam terjadi pada sektor aneka industri sebesar 2,01%.
Saham-saham big cap melemah. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memimpin dengan pelemahan 2,26%, diikuti oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 2,13%. Di sisi lain, saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) menguat tajam 4,53%.
Indeks Bisnis27 merosot 1,34% pada jeda siang ke level 397,17 setelah pagi tadi dibuka melemah 0,38% ke level 401,31.