Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Outlook Medco Energi Turun Jadi Negatif

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat outlook PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dari stabil menjadi negatif. Periode peringkat ini mulai dari 18 Juni 2015-1 Oktober 2015.
Hal itu dapat mengakibatkan rasio utang terhadap EBITDA menjadi lebih besar dari lima kali. /Bisnis.com
Hal itu dapat mengakibatkan rasio utang terhadap EBITDA menjadi lebih besar dari lima kali. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat outlook PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dari stabil menjadi negatif. Periode peringkat ini mulai dari 18 Juni 2015-1 Oktober 2015.

"Revisi atas outlook itu mencerminkan dampak dari rendahnya harga minyak mentah, yang menyebabkan melemahnya ukuran struktur permodalan dan proteksi arus kas perseroan, dan profitabilitas perseroan yang lebih rendah," kata Vice President Division Corporate Ratings Pefindo Niken Indriarsih di Jakarta, Rabu (29/7/2015).

Adapun untuk peringkat persereroan, Obligasi III/2012, Obligasi Berkelanjutan I/2012-2013, dan Obligasi Berkelanjutan I US$/2011-2012, mendapatkan peringkat idAA-.

Niken memaparkan faktor yang mendukung peringkat adalah potensi tambahan pendapatan dalam jangka pendek ke menengah dari proyek Senoro, cadangan minyak dan gas yang baik, serta posisi likuiditas yang kuat dalam jangka pendek.

Sementara itu faktor yang membatasi peringkat adalah struktur permodalan yang agresif dan risiko kegagalan kegiatan eksplorasi.

Dia menambahkan peringkat outlook bisa menjadi stabil jika tambahan kontribusi arus kas dari proyek Senoro dan harga minyak mentah yang lebih baik dari yang diharapkan, sehingga dapat memberikan profil struktur permodalan yang lebih baik.

Adapun peringkat dapat turun jika harga minyak mentah menjadi lebih rendah dari perkiraan, potensi arus kas dari proyek Senoro lebih rendah dari perkiraan, dan/atau utang perseroan menjadi lebih tinggi.

"Hal itu dapat mengakibatkan rasio utang terhadap EBITDA menjadi lebih besar dari lima kali," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatia Qanitat
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper