Bisnis.com, JAKARTA—Pelemahan IHSG menipis pada penutupan perdagangan Kamis (9/7/2015) seiring memudarnya kecemasan investor atas kondisi di China
Pergerakan IHSG hari ini berkisar antara 4.811,91—4.855,13 setelah dibuka merosot 0,45% ke level 4.849,80.
IHSG ditutup turun 0,68% ke level 4.838,28. Indeks beranjak naik setelah sempat anjlok 1,22% ke level 4.811,91, level intraday terendah sejak April 2014.
Pelemahan IHSG semakin menipis menjelang penutupan setelah kecemasan investor atas dampak gejolak pasar finansial China terhadap ekonomi terbesar dunia tersebut memudar.
Kecemasan investor memudar setelah bursa Shanghai hari ini ditutup rebound 5,76%. Penguatan indeks Shanghai juga mendorong rebound di bursa Jepang, Korea, dan Hong Kong.
“Kita lihat di China meski turun dalam, kenaikan sudah luar biasa dalam bertahun-tahun. Sebenarnya saat ini belum patut dikhawatirkan. Kalau [sudah mereda] pasti naik lagi,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi Bisnis.com.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang turun 4,82 poin dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) yang turun 4,21 poin memimpin pelemahan.
Di sisi lain, dua perusahaan perkebunan sawit naik tajam. Saham PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) naik 6,75%, sedangkan saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) naik 4,32%.
Dari 9 indeks sektoral BEI yang terdaftar di Bloomberg, sebanyak 6 indeks sektoral melemah dan 3 indeks sektoral menguat.
Indeks Bisnis27 hari ini turun 0,81% ke level 405,89, sedangkan rupiah menguat 0,16% ke Rp13.334 per dolar AS di pasar spot.
Saham-saham penekan utama IHSG:
UNVR | -1,47% |
PGAS | -3,95% |
LPPF | -5,11% |
TLKM | -0,86% |
Saham-saham pendorong utama IHSG:
BBRI | +0,73% |
BWPT | +6,75% |
SSMT | +4,32% |
IMAS | +6,17% |
Sumber: Bloomberg