Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) merosot ke level terendah dalam 13 bulan pada jeda siang Kamis (9/7/2015).
IHSG melemah 1,13% ke level 4.816,55 pada akhir sesi I, level terendah sejak penutupan perdagangan 10 April 2014.
Indeks pagi ini dibuka melemah 0,45% ke level 4.849,80, kemudian terus tertekan pada kisaran 4.811,91—4.855,13.
“[Investor] khawatirkan China, dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi. Kalau saya melihat koreksi yang terjadi masih dalam batas biasa saja. Mengingat kenaikan (indeks bursa China) sudah luar biasa dalam bertahun-tahun,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono kepada bisnis.com.
Sebanyak 202 saham melemah dari 516 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Penguatan terjadi pada 45 saham, sedangkan 269 saham lain stagnan.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 1,69% dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang turun 1,47% memimpin pelemahan IHSG.
Di sisi lain, dua perusahaan kelapa sawit PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) dan PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) menguat tajam masing-masing naik 4,32% dan 4,42%.
Seluruh atau 9 indeks sektoral BEI yang terdaftar di Bloomberg melemah pad aakhir sesi I. Pelemahan tertajma terjadi pada indek sektor pertambangan sebesar 2,46%.
Indeks Bisnis27 hari ini dibuka turun 0,55% ke level 406,99 kemudian tertekan hingga 1,51% ke level 403,06 pada pada jeda siang.