Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) merosot hingga 0,75% di awal perdagangan Kamis (9/7/2015) bersama indeks bursa lain di Asia tertekan sentimen China.
IHSG hari ini langsung turun 0,45% di pembukaan ke level 4.849,80. Indeks kemudian sempat jatuh hingga 0,75% ke level 4.835,24 dan bergerak ke level 4.839,81 pada pukul 09.15 WIB atau turun 0,65%.
Bursa lain di Asia juga meneruskan pelemahan di tengah kecemasan dampak gejolak bursa saham China terhadap ekonomi terbesar kedua dunia tersebut.
Indeks Nikkei 225 merosot 1,70%, indeks KOSPI turun 0,53%, sedangkan indeks Strait Times melemah 0,33% pada sekitar pukul 09.00 WIB.
Pelemahan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 7,09 poin dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang melemah 6,22 poin memimpin penurunan IHSG.
Di sisi lain, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) bertahan di zona hijau dengan penguatan 0,17%. Adapun saham PT Sri Rejeki Isman telah menguat 6,54% di awal perdagangan.
Dari 516 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 23 saham menguat, 115 saham melemah, dan 378 saham stagnan.
Seluruh 9 indeks sektoral BEI yang terdaftar di Bloomberg melemah sampai pukul 09.15 WIB. Indeks sektor industri konsumer turun paling tajam dengan pelemahan 0,99%.
Indeks Bisnis27 hari ini dibuka melemah 0,55% ke level 406,99 kemudian tertekan 0,62% ke level 407,70 pada pukul 09.16 WIB.
Seperti diketahui pada perdagangan tahun ini, level terendah IHSG adalah 4.837,79 yang terjadi pada 15 Juni 2015.
Saham-saham penghambat IHSG pada awal perdagangan:
BBCA | -2,06% |
UNVR | -1,90% |
BMRI | -0,75% |
PGAS | -1,44% |
Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
SSMS | +3,24% |
TLKM | +0,17% |
SRIL | +6,54% |
MDKA | +5,00% |
sumber: Bloomberg