Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Perusahaan Sawit Milik Taipan Eka Tjipta Bidik Target Konservatif

Berkaca pada kinerja kuartal I/2015 yang tidak menggembirakan, emiten perkebunan milik taipan Eka Tjipta Widjaja PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. membidik pertumbuhan produksi konservatif sepanjang tahun ini.
Sinar Mas Group/design-site.net
Sinar Mas Group/design-site.net

Bisnis.com, JAKARTA-- Berkaca pada kinerja kuartal I/2015 yang tidak menggembirakan, emiten perkebunan milik taipan Eka Tjipta Widjaja PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. membidik pertumbuhan produksi konservatif sepanjang tahun ini.

Wakil Direktur Utama SMART Jimmy Pramono mengatakan perseroan membidik target produksi sawit dapat tumbuh 5% pada tahun ini menjadi 981.225 ton dari tahun lalu 934.500 ton. Hingga kuartal I/2015, perseroan telah memproduksi 196.500 ton kelapa sawit atau 20% dari total target sepanjang tahun.

"Untuk semester kedua, produksi pasti lebih tinggi dibandingkan dengan semester pertama. Diharapkan dengan adanya kebijakan pemerintah baru-baru ini tentang biodiesel akan membuat harga lebih baik," ungkapnya dalam paparan publik, Selasa (9/6/2015).

Minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang dihasilkan perseroan melorot 11,1% menjadi 196.467 ton pada kuartal I/2015 dari sebelumnya 220.904 ton. Produksi tandan buah segar (TBS) melorot 7,9% menjadi 664.297 ton dari sebelumnya 721.034 ton. Penurunan produksi TBS terbesar pada lini unti mencapai 10,5% menjadi 525.393 ton dari 586.853 ton.

Tak Menggembirakan

Diakuinya, kinerja kuartal I/2015 memang tidak menggembirakan. Emiten berkode saham SMAR itu harus menelan pil pahit dengan membukukan rugi bersih Rp78,28 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang masih meraup laba Rp888,27 miliar.

Memburuknya kinerja perseroan terjadi akibat turunnya penjualan bersih SMART sebesar 16,8% menjadi Rp7,54 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp9,07 triliun. Namun, perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp6,65 triliun dari Rp7,68 triliun.

Meskipun laba kotor turun tipis menjadi Rp888,54 miliar dari Rp1,38 triliun, kinerja SMART tertekan oleh rugi selisih kurs yang mencapai Rp358,94 miliar dari sebelumnya laba Rp490,23 miliar. Sehingga, SMART menderita rugi tahun berjalan Rp78,1 miliar dari sebelumnya laba Rp888,16 miliar.

Buruknya kinerja awal tahun itu, membuat perseroan mengerem laju ekspansi. Manajemen SMART mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp1,3 triliun, lebih rendah 18,7% dari tahun sebelumnya Rp1,6 triliun.

Industri Hilir

Belanja modal anak usaha Golden Agri Resources Limited yang terdaftar di Bursa Efek Singapura itu sebagian besar akan dialokasikan untuk industri hilir. Capex lebih dari Rp1 triliun untuk downstream itu digunakan bagi penambahan kapasitas sejumlah pabrik milik perseroan.

Sisa belanja modal sebesar 20% atau kurang dari Rp300 miliar akan digunakan untuk penanaman kembali 1.000 hektar kebun tanaman sawit yang sudah tua. Belanja modal itu akan berasal dari kas internal dan 50% sisanya dari pinjaman perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper