Bisnis.com, JAKARTA – PT Harum Energy Tbk. tetap fokus pada lini bisnis utamanya yaitu pertambangan batu bara pada tahun ini. Namun, harga batu bara yang masih rendah membuat perseroan mulai melirik bisnis pembangkit listrik tenaga uap, tetapi perseroan mengaku belum akan masuk ke lini usaha itu pada tahun ini.
Ray Antonio Gunara, Direktur Utama Harum Energy, mengatakan perseroan akan tetap mencoba fokus di lini utama yaitu batu bara. Untuk, menahan tekanan dari rendahnya harga batu bara, perseroan akan terus melakukan efisiensi.
“Seperti saat ini kami telah memangkas produksi di kisaran 4,5 juta ton sampai 5 juta ton dibandingkan dengan tahun lalu 7 juta ton. Pokoknya kami fokus efisiensi karena pasar batu bara saat ini masih kurang bergairah,” ujarnya setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan pada Jumat (29/5/2015).
Pada tahun ini, emiten berkode HRUM akan menggelontorkan belanja modal senilai US$5 juta atau Rp66,03 miliar yang diambil dari kas internal perseroan. Nantinya belanja modal itu akan digunakan untuk biaya eksplorasi, maintenance, dan sebagian kecilnya untuk pembelian alat berat.
Sepanjang kuartal I/2015 kemarin, perseroan baru menggunakan belanja modal yang dianggarkan pada tahun ini untuk maintenance. Adapun, untuk target kinerja pada tahun ini perseroan mengaku lebih konservatif.