Bisnis.com, SURABAYA - Perusahaan garmen PT Eratex Djaja (ERTX) tahun ini menargetkan penjualan sebesar US$60,2 juta atau lebih tinggi 10% dari tahun lalu seiring dengan semakin cerahnya prospek ekspor produk garmen, terutama permintaan dari Amerika Serikat.
Corporate Administration Manager Eratex Djaja, Juliarti Pudji K mengatakan tahun ini permintaan dari Amerika Serikat secara konsisten meningkat terutama setelah beralihnya order dari China ke negara lain di Asia Tenggara.
Sepanjang kuartal I/2015, penjualan Eratex yang dibukukan sudah mencapai US$16,2 juta atau tercapai 26,9% dari target tahunan 2015.
"Sehingga pemasok garmen di Indonesia pun menikmati keuntungan kompetitif dipasar Asia Tenggara karena dipandang sebagai sumber produksi garmen berkualitas," katanya kepada Bisnis.com, Minggu (17/5/2015).
Selain itu, perseoran telah memulai berbagai langkah strategi menggenjot pendapatan, di antaranya seperti memilih pesanan secara lebih selektif kepada produk varian (jenis garmen) yang sesuai dengan kriteria kemampuan produksi yang dimiliki dan profitability yang baik.
"Industri garmen berhubungan dengan dunia mode, variasi produknya sangat banyak dan hanya dengan inovasilah kami membuat produk kelas premium yang menarik pelanggan," ujarnya.
Eratex tahun ini menargetkan laba kotor sebesar US$ 6,8juta atau naik 12% dari pencapaian 2014. Sedangkan laba operasional dan laba bersih ditargetkan mencapai US$3,9 juta dan US$2,7juta, naik 13,3% dan 20,6% dari pencapaian 2014.
Sepanjang kuartal I/2015, penjualan Eratex yang dibukukan sudah mencapai US$16,2 juta atau tercapai 26,9% dari target tahunan 2015.