Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO CITILINK: Pilar Perusahaan Diperkokoh

Kinerja maskapai penerbangan PT Citilink Indonesia yang kinclong pada kuartal I/2015 membuat induk usahanya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. berniat untuk melego saham anak usahanya itu kepada publik
Citilink perkokoh pilar perusahaan menuju IPO/Aviationcorner.net
Citilink perkokoh pilar perusahaan menuju IPO/Aviationcorner.net

Bisnis.com, JAKARTA-- Kinerja maskapai penerbangan PT Citilink Indonesia yang kinclong pada kuartal I/2015 membuat induk usahanya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. berniat untuk melego saham anak usahanya itu kepada publik.

Direktur Utama Garuda Indonesia Muhammad Arif Wibowo menilai kinerja Citilink sudah mulai membaik pada awal tahun ini. Diperkirakan, hingga akhir tahun kinerja Citilink akan terus meraup laba bersih.

"Kalau kami mau menjual barang, harus secantik-cantiknya. Enggak usah buru-buru. Kami mempunyai arah ke initial public offering atau IPO," ungkapnya, Jumat (15/5/2015).

Menurutnya, sebelum menjual Citilink melalui penawaran pedana saham (initial public offering/IPO), Garuda sebagai induk usaha, terus melakukan perbaikan. Secara fundamental, kinerja Citilink ters diperbaiki hingga ditargetkan bakal secara permanen.

Mantan Direktur Utama Citilink ini menyebut pilar perusahaan Citilink harus lebih kuat untuk menghadapi persaingan yang kian ketat. Dia mencontohkan, Citilink tidak boleh terguncang akibat fluktuasi harga avtur.

"Itu membangunn repiutasi, kalau reputasi kuat, mau cita-cita IPO boleh saja, terpenting track ke sana dibangun dulu," paparnya.

Jika mengikuti aturan pasar modal, Citilink diharuskan membukukan laba bersih sepanjang 3 tahun berturut-turut. Arif menilai, kinerja itu dapat dicapai sesuai dengan program Mega-leap Citilink untuk 10 tahun hingga 2021.

Pada 1-2 tahun pertama Citilink didirikan, perseroan masih membukukan kerugian bersih. Namun, nilai kerugian terus mengecil dari US$80 juta, US$14 juta, hingga pada kuartal I/2015 mulai positif.

Dalam rencana 10 tahun hingga 2021, Citilink telah meneken perjanjian untuk menambah jumlah pesawat Airbus 230 sebanyak 25 unit. Bahkan, CAGR Citilink ditargetkan berada pada kisaran 5%-5,8%.

Citilink mengantongi laba bersih US$862.000 pada kuartal pertama tahun ini, jauh lebih baik ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang masih rugi US$14,77 juta. Tahun ini, Citilink juga meraup laba usaha US$2,71 juta ketimbang sebelumnya rugi US$17,67 juta.

Sepanjang periode Januari-Maret 2015, pendapatan usaha Citilink mencapai US$107,22 juta, naik 38% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$77,7 juta.

Hingga 31 Maret 2015, total aset Citilink Indonesia mencapai US$185,5 juta dari akhir tahun lalu US$166,78 juta. Liabilitas sebesar US$177,3 juta dari US$209,4 juta dan ekuitas US$8,2 juta dari defisiensi modal US$42,65 juta.

Sementara itu, pada periode triwulan pertama tahun ini, Citilink mampu mengangkut 2,05 juta penumpang. Jumlah angkutan penumpang tersebut meningkat 31% year-on-year dari 1,57 juta penumpang.

Adapun, Citilink mengoperasikan 38 armada pesawat dengan jenis Boeing 737-300 sebanyak 4 unit dan Airbus 320-200 sebanyak 34 unit. Citilink mengoperasikan 34 unit armada Airbus dengan cara sewa

Garuda Indonesia menargetkan akan mendatangkan 4 unit pesawat baru untuk Citilink melalui mekanisme pembiayaan milik atau leasing hingga akhir tahun. Secara keseluruhan, jumlah pesawat yang akan dioperasikan Citilink mencapai 40 unit armada pesawat.
--

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper