Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kinerja 7 Anak Usaha Garuda Indonesia (GIAA) dalam 3 Bulan

Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. memiliki tujuh anak usaha yang bergerak di bidang jasa penerbangan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. memiliki tujuh anak usaha yang bergerak di bidang jasa penerbangan.

Berdasarkan dokumen paparan publik resmi emiten berkode saham GIAA di PT Bursa Efek Indonesia, Selasa (12/5/2015), disebutkan laba bersih perusahaan ini pada kuartal I/2015 mencapai sebesar US$11,3 juta dari sebelumnya menderita rugi bersih US$168,04 juta.

Berikut kinerja tujuh anak usaha Garuda Indonesia (GIAA) pada kuartal I/2015:

1. PT Citilink Indonesia
Maskapai penerbangan low cost carrier (LCC) ini mengantongi pendapatan usaha US$107,23 juta, naik 38% dari sebelumnya US$77,7 juta. Laba bersih sebesar US$862.000 dari rugi US$14,77 juta.

Aset Citilink naik 11,2% menjadi US$185,5 juta dari US$166,7 juta dengan ekuitas US$8,2 juta dari defisiensi modal US$42,65 juta.

2. PT GMF Aero Asia
Anak usaha GIAA yang bergerak di bidang perawatan pesawat ini mengantongi pendapatan usaha US$65,96 juta, naik 6,7% dari sebelumnya US$61,82 juta.

Laba bersih meningkat 10,2% menjadi US$4,59 juta dari US$4,17 juta. Aset GMF meningkat 2,7% menjadi US$258,06 juta dari US$251,35 juta dan ekuitas US$91,6 juta dari US$85,39 juta.

3. PT Gapura Angkasa
Perusahaan yang melayani jasa ground handling ini mengantongi pendapatan Rp324,7 miliar, tumbuh 12,4% dari sebelumnya Rp288,9 miliar. Laba bersih mencapai Rp49,1 miliar dari sebelumnya rugi Rp10,5 miliar.

Aset Gapura Angkasa naik 6,6% menjadi Rp839 miliar dari Rp787 miliar dan ekuitas mencapai Rp355 miliar dari Rp365 miliar.

4. PT Aero Wisata
Perusahaan yang bergerak di bidang food services, hotels & resorts services, travel & leisure services dan transportation services ini mengantongi pendapatan Rp731 miliar, naik 1,1% dari Rp723 miliar.

Laba bersih melorot 92,3% menjadi Rp500 juta dari sebelumnya Rp6,3 miliar. Aset Aero Wisata turun 1,2% menjadi Rp2,66 triliun dari Rp2,69 triliun dengan ekuitas Rp1,79 triliun dari Rp1,82 triliun.

5. PT Abacus DS Indonesia

Perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa teknologi informasi dan komunikasi ini mengantongi pendapatan sebesar US$781.000, turun 1,1% dari US$790.000. Laba bersih meroket 32,5% menjadi US$84.000 dari US$63.000.

Total aset Abacus DS Indonesia mencapai US$7 juta, naik 5,4% dari US$6,64 juta. Ekuitas juga meningkat 1,2% menjadi US$6,03 juta dari US$5,96 juta.

6. PT Aero System Indonesia
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi dan rekayasa sistem teknologi informasi serta jasa pemeliharaan kepada perusahaan-perusahaan penerbangan dan industri-industri lainnya ini mengantongi pendapatan US$2,09 juta, melorot 50% dari sebelumnya US$4,18 juta.

Aero System membukukan rugi bersih US$1,35 juta, lebih besar 42,7% ketimbang rugi bersih sebelumnya US$946.000. Aset mencapai US$26,57 juta dari US$28,76 juta dengan ekuitas US$10,33 juta dari US$11,64 juta.

7. Garuda Indonesia Holiday France S.A.S
Anak usaha Garuda di bidang travel ini mengantongi pendapatan US$65,24 juta dari tahun sebelumnya yang belum beroperasi. Laba bersih sebesar US$20.700, naik 728% dari US$2.500.

Aset Garuda Indonesia Holiday France mencapai US$99 juta, naik 45% dari US$67,95 juta. Ekuitas sebesar US$714.000 dari US$693.000.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Saeno
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper