Bisnis.com, JAKARTA-- Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. optimistis dapat mengangkut 24,7 juta-25,8 juta penumpang pada tahun ini.
Berdasarkan dokumen paparan publik resmi emiten berkode saham GIAA di PT Bursa Efek Indonesia, Selasa (12/5/2015), disebutkan target pertumbuhan penumpang yang diangkut tahun ini mencapai 15%-20% dari realisasi tahun lalu 21,5 juta penumpang.
Garuda menargetkan sepanjang tahun ini dapat mengoperasikan armada pesawat sebanyak 190 unit dengan rata-rata umur pesawat 4,3 tahun. Manajemen juga optimistis dapat meraup pertumbuhan pendapatan penumpang per kilometer (revenue passenger kilometer/RPK) sekitar 15%-20%.
Begitu pula dengan pertumbuhan kemampuan pesawat dalam mengangkut penumpang (available seat kilometer/ASK) sebesar 10%-12% sepanjang tahun ini.
Hingga kuartal I/2015, total penumpang yang mampu diangkut Group Garuda Indonesia mencapai 7,6 juta. Jumlah tersebut naik 18.3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 6,42 juta penumpang.
Garuda mencatat pertumbuhan RPK pada triwulan pertama tahun ini sebesar 20,2% dan ASK tumbuh 9,3% year-on-year. Jumlah pesawat yang dioperasikan secara keseluruhan sebanyak 174 unit armada dengan rerata umur pesawat 5,4 tahun.
Manajemen Garuda telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) khusus induk, per 31 Maret 2015 sebesar US$4,3 juta. Serapan tersebut terbilang rendah karena hanya 3,18% dari total belanja modal sepanjang tahun ini US$135 juta.
Efisiensi biaya sejak awal tahun membuat Garuda Indonesia mengantongi laba bersih pada kuartal I/2015 sebesar US$11,3 juta dari sebelumnya menderita rugi bersih US$168,04 juta.
Pencapaian Garuda Indonesia pada triwulan pertama tahun ini menjadi yang terbaik selama 5 tahun terakhir. GIAA sebelumnya menderita rugi bersih masing-masing US$19,1 juta (2011), US$10,71 juta (2012), US$31,78 juta (2013), dan US$168,04 juta (2014).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel