Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citilink Kembali Ingin IPO Pada 2016

Meski masih menderita rugi, anak usaha maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., PT Citilink Indonesia kembali berniat untuk menjual saham di pasar modal pada tahun depan.
/Aviationcorner.net
/Aviationcorner.net

Bisnis.com, JAKARTA—Meski masih menderita rugi, anak usaha maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., PT Citilink Indonesia kembali berniat untuk menjual saham di pasar modal pada tahun depan.

Hans Nugroho, Chief Commercial Officer Citilink, mengatakan rencana perseroan untuk melantai di pasar modal melalui penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) dilakukan untuk menggenjot ekspansi maskapai penerbangan berbiaya murah itu.

“Kami masih dalam tahap awal melakukan valuasi menuju ke IPO itu,” ungkpanya, Selasa (5/5/2015).

Rencana IPO Citilink memang telah digaungkan sejak 3 tahun terakhir. Namun, induk usaha Citilink, Garuda Indonesia, tak kunjung melepas saham anak usahanya tersebut.

Pada akhir tahun lalu, emiten berkode saham GIAA tersebut membatalkan niat untuk mencari investor strategis bagi Citilink. Niat pencarian investor strategis sejak September 2013 itu dilakukan untuk meningkatkan ekuitas Citilink.

Kendati demikian, Hans mengaku belum menghitung jumlah saham yang akan dilepas kepada publik melalui IPO. Dia juga belum merinci jumlah dana yang akan diperoleh dari aksi korporasi tersebut.

Tidak hanya itu, low cost carrier (LCC) tersebut belum mengantongi laba bersih minimum 3 tahun berturut-turut sesuai persyaratan calon emiten di PT Bursa Efek Indonesia. Untuk itu, manajemen Citilink berencana mencatatkan saham perdananya di papan pengembangan.

Sepanjang tahun lalu, Citilink membukukan pertumbuhan pendapatan operasional sebesar 47,6% year-on-year. Begitu pula dengan pertumbuhan jumlah penumpang yang mencapai 43% y-o-y.

Citilink mengangkut penumpang sebanyak 7,8 juta pada tahun lalu dengan market share 19%. Perseroan menargetkan dapat mengangkut penumpang pada tahun ini sebanyak 11,2 juta dengan market share 21% pada tahun ini.

Perseroan juga akan menambah jumlah rute dari 39 menjadi 45 rute. Jumlah pewasat akan ditambah pada tahun ini menjadi 37 unit pesawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper