Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tukar Guling Mitratel, TBIG Siapkan Dana Buyback Saham Rp2,2 Triliun

Emiten sewa menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) akan membeli kembali saham atau buyback maksimum 5% dengan dana yang disiapkan sebesar Rp2,2 triliun berkaitan dengan tukar guling PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).
Tower bersama siapkan dana Rp2,2 triliun untuk buyback saham/ilustrasi
Tower bersama siapkan dana Rp2,2 triliun untuk buyback saham/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA-- Emiten sewa menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) akan membeli kembali saham atau buyback maksimum 5% dengan dana yang disiapkan sebesar Rp2,2 triliun berkaitan dengan tukar guling PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).

Berdasarkan prospektus singkat yang dipublikasikan perseroan, Senin (20/4/2015), disebutkan rencana buyback saham yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia maksimum 5% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh atau sebanyak-banyaknya 236 juta lembar.

Proses buyback saham akan dilakukan secara bertahap selama 18 bulan sejak disetujuinya rencana tersebut oleh rapat umum pemegang saham (RUPS). RUPS emiten berkode saham TBIG tersebut akan digelar pada 27 Mei 2015.

Manajemen TBIG menyiapkan dana untuk buyback sebesar Rp2,2 triliun. Jumlah tersebut termasuk biaya transaksi, biaya pedagang perantara, dan biaya lainnya sehubungan dengan rencana buybak maksimum 5% saham.

Transaksi tersebut dilakukan setelah perseroan menandatangani perjanjian penukaran saham dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Emiten pelat merah berkode saham TLKM tersebut akan menyerahkan kepemilikan seluruh saham di Mitratel kepada TBIG dan akan ditukar dengan 762,5 juta saham Tower Bersama.

Pemegang saham TBIG telah memutuskan untuk menerbitkan 479,65 juta saham baru perseroan atau 10% dari total saham kepada Telkom sebagai bagian dari saham yang akan ditukarkan dengan sebagian saham Mitratel.

Salah satu persiapan yang dilakukan oleh manajemen Tower Bersama adalah melakukan buyback saham sebesar 5% atau 236 juta lembar saham yang beredar. Perseroan ingin memperoleh alternatif terbaik dalam penyelesaian tukar guling saham pada waktu secepatnya.

Dana untuk buyback saham akan dialokasikan dari saldo laba perseroan. Saham hasil buyback tersebut akan disimpan sebagai saham treasury untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper