Bisnis.com, JAKARTA— Sejumlah bursa Asia terjebak dalam zona merah pada pk. 12:50 WIB, termasuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Analis Strategydesk, Divisi Riset Soegee Futures mengemukakan saham Asia terjebak dalam zona merah hari ini setelah Wall Street anjlok pada akhir pekan, meski China memangkas Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan.
“Stimulus China belum berdampak ke saham Asia,” tulis Analis Strategydesk, Divisi Riset Soegee Futures dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (20/4/2015).
Dikemukakan sejumlah perusahaan besar mengumumkan kinerja yang memuaskan. Namun, banyak kalangan yang khawatir mengenai dampak apresiasi dolar terhadap laba, terutama di perusahaan multinasional.
“Untuk malam nanti, emiten yang mengumumkan laporan adalah Halliburton dan Morgan Stanley.”
Dikemukakan isu Yunani kembali mencuat, karena posisinya yang kembali diambang kebangkrutan. Hingga saat ini, negosiasi bailout masih terkatung-katung, membuat Yunani belum ada dana kucuran dana selanjutnya. Ditambah lagi dengan utang jatuh tempot bulan depan kepada IMF sebesar 1 miliar euro.
Sementara itu, ujarnya, kemarin Bank Sentral China (PBOC) memangkas GWM sebesar 1%, terbesar sejak 2008, menjadi 18,5%. Langkah ini, yang merupakan kedua kalinya dalam dua bulan, melepaskan likuiditas hingga 1 triliun yuan ke sistem keuangan.
Pemangkasan itu, tambahnya, lebih besar dari perkiraan ekonom, namun juga menimbulkan kekhawatiran soal prospek pertumbuhan.
“Alhasil, langkah agresif itu belum memberi dorongan ke saham regional.”
Dari pantauan Bisnis, pada pk. 12:50 WIB, Di Jepang, indeks Nikkei melemah 0,08%, bursa Hong Kong melemah 1,83%, bursa Thailand melemah 0,32%, bursa Malaysia turun 0,12%, bursa Selandia Baru tercatat NZX50 melemah 0,63%. IHSG melemah 0,42% ke 5.387,95.