Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat Selasa (24/3/2015) berpeluang melanjutkan penguatan.
“Rupiah diperkirakan masih menikmati penguatan akibat sentimen pelemahan dolar di pasar global,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (24/3/2015).
Dikemukakan indeks dolar turun tajam akibat pernyataan bank sentral AS Federal Reserve yang ragu jika kenaikan suku bunga akan naik segera, serta optimisme yang bangkit di Zona Euro akibat data yang baik yang diikuti oleh mulusnya negosiasi antara Yunani dengan Jerman.
Di sisi lain, ujarnya, penguatan dolar juga memicu penguatan minyak serta komoditas lainnya.
Yield US Treasury 10 tahun makin turun meninggalkan level 2%. Tren penurunan indeks dolar akan kembali diuji oleh data inflasi AS malam ini, yang diperkirakan tetap negatif.
“Diperdagangan Asia hari ini, dolar berpeluang melemah walaupun buruknya angka manufaktur China yang datang pagi ini bisa mengurangi sentimen positif yang mulai terbentuk,” kata Rangga.