Bisnis.com, JAKARTA- Rupiah naik 0,22% ke Rp12.459 pada penutupan perdagangan Jumat (23/1/2015).
Berdasarkan Bloomberg Dollar Index pada hari ini rupiah dibuka menguat 0.38% ke Rp12.439/US$. Pada Kamis (22/1/2015), rupiah ditutup di Rp12.487 atau melemah 0,05%.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
Rupiah naik 0,22% ke Rp12.459 pada penutupan perdagangan Jumat (23/1/2015)
Rupiah berbalik turun 0,16% ke Rp12.507/US$.
Rupiah menguat 0,12% ke Rp12.472/US$. “Rupiah Indonesia, peso Filipina dan rupee India paling kuat di Asia pekan ini, saat adanya tanda-tanda Bank Sentral Eropa (ECB) akan meningkatkan aliran dana ke aset emerging market. "(Setelah adanya pengumuman kebijakan stimulus lanjutan) ECB, sepertinya ada fokus baru, dan rupee serta rupiah sebagai penerima manfaat utama," kata Mitul Kotecha, Kepala Strategi Mata Uang Asia-Pasifik Barclays Plc seperti dikutip Bloomberg, Jumat (23/1/2015).
Rupiah menguat 0,22% ke Rp12.460 pada jeda siang perdagangan BEI.
Kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar AS menguat 0,06% ke Rp12.444/US$
Rupiah menguat 0,23% ke Rp12.458/US$. “Outlook rupiah cukup netral dan mata uang Garuda mungkin akan diperdagangkan di kisaran 12.400 hingga 12.470 untuk hari ini,” kata Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (23/1/2015)
Mata uang di Asia Tenggara cenderung menguat, dan rupiah pimpin kenaikan. Rupiah dan ringgit Malaysia menguat 0,22%, dolar Singapura (0,14%), peso Filipina (0,2%). Sementara itu baht Thailand melemah 0,02%.
Rupiah menguat 0,4% ke Rp12.437/US$, sementara itu pada waktu sama euro masih menguat 0,02% ke 1,1364/US. “Rupiah menguat dengan membaiknya likuiditas global,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (23/1/2015).
Berdasarkan Bloomberg Dollar Index pada hari ini rupiah dibuka menguat 0.38% ke Rp12.439/US$. Pada Kamis (22/1/2015), rupiah ditutup di Rp12.487 atau melemah 0,05%.
Meski diprediksi penggelontoran stimulus oleh bank sentral Eropa (ECB) akan menekan euro dan emlambungkan dolar AS, ternyata pada pagi ini euro mampu menguat 0,11% ke 1,1353 atas dolar AS, seperti dikutip dari Bloomberg.
Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada penutupan perdagangan Kamis (22/1/2015) atau Jumat WIB (23/1/2015) dini hari melejit 1,26% ke 94,077.