Bisnis.com, JAKARTA--Penurunan harga semen Rp3.000 per sak tidak membuat Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Suparni yang baru saja ditunjuk, merasa khawatir.
Suparni mengaku akan menggenjot produksi semen dalam negeri sehingga akan ada kenaikan volume penjualan semen sepanjang tahun ini. Dia juga akan melakukan upaya-upaya lain untuk mempertahankan kinerja perseroan.
"Kami sendiri akan melakukan efisiensi di operasional dan efisiensi yang sangat diutamakan itu pada distribusi," ungkapnya, Jumat (23/1/2015).
Usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzaman mengatakan perseroan berupaya menekan biaya operasional. Biaya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bahkan dapat ditekan hingga 5%.
"Dengan efisiensi, kami masih optimistis akan ada pertumbuhan pendapatan tahun ini sekitar 7%-9%," imbuhnya.
Sepanjang periode 2014, manajemen SMGR membidik pendapatan sebesar Rp25,9 triliun atau tumbuh 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp21,6 triliun. Target pertumbuhan tahun ini yang menjadi Rp27,7 triliun hingga Rp28,2 triliun terbilang lebih lambat ketimbang tahun lalu.