Bisnis.com,JAKARTA— Pada akhir pekan lalu, pemerintah mengumumkan instruksi bagi PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) untuk memangkas harga jual sebesar sekitar 5% atau Rp3.000 per sack.
Tim Riset Mandiri Sekuritas menilai pemangkasan harga tersebut akan justru akan menekan kinerja emiten semen pada umumnya dan BUMN semen pada khususnya. Selain itu, pergerakan harga saham juga akan terkena dampak negatif dari keputusan tersebut.
“Instruksi tersebut seakan-akan memberi pesan kepada investor untuk mendapatkan laba yang lebih rendah demi kebaikan negara,” paparnya dalam riset yang diterima Bisnis, Senin (19/1/2015).
Mandiri Sekuritas pun memprediksi keputusan tersebut berpotensi menurunkan prediksi laba per saham (earning per share/EPS) Semen Indonesia sebesar 10%.
“Kami menilai keputusan pemerintah untuk menurunkan harga semen tidak menguntungkan untuk perusahaan BUMN,” tambahnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan keputusan itu tidak hanya berdampak kepada BUMN semen tetapi juga industri semen secara umum. Menurutnya, pengumuman presiden mengubah seluruh faktor fundamental sektor semen.
“Saat ini, pergerakan sektor semen seiring dengan IHSG, tetapi melihat keputusan itu, sektor semen bisa ditransaksikan di bawah IHSG kedepannya. Karenanya, kami menurunkan rekomendasi sektor semen menjadi Neutral dari sebelumnya Overweight,” ungkapnya.