Bisnis.com, JAKARTA- Nilai tukar rupiah naik 0,48% ke Rp12.674 pada akhir perdagangan Kamis (8/1/2015)
Kurs rupiah pada perdagangan hari ini, dibuka menguat 0,28% ke Rp12.699 per dolar Amerika Serikat.
Rupiah menguat 0,3% ke Rp12.636 per dolar AS. penguatan rupiah sejalan dengan mayoritas uang di Asia. Dari 13 mata uang di Asia Pasifik yang dipantau Bloomberg, 10 diantaranya menguat, 2 melemah, dan satu stagnan. Bloomberg mengemukakan dolar melemah dari level tertingginya dalam 10 tahun terakhir, setelah dua pejabat bank sentral AS Federal Reserve angkat bicara soal kemungkinan kenaikan Fed Rate. "AS tidak mulai menaikkan suku bunga lagi, selama Jepang dan ECB terus menjawab keinginan pasar akan stimulus," kata Ayako Sera, Strategi Pasar Sumitomo Mitsui Trust seperti dikutip Bloomberg, Jumat (9./1/2015).
Rupiah naik 0,48% ke Rp12.674 pada akhir perdagangan Kamis (8/1/2015)
Rupiah masih mampu menguat, meski indeks dolar terus menguat. Rupiah menguat 0,16% ke Rp12.715/US$. Sementara itu indeks dolar AS, pada saat sama, menguat 0,31% ke level 92,171.
Rupiah terapresiasi 0,16% ke Rp12.715 pada akhir sesi I perdagangan Kamis (9/1/2015)
Posisi rupiah tidak terlepas dari laju mata uang Eropa, Jepang, dan China. tercatat euro mampu menguat o,12% ke 1,1825/US$, yen ke 119,75/US$ (melemah 0,41%), dan yuan ke 6,2192 (melemah 0,1%).
Rupiah berbalik melemah 0,02% ke Rp12.738/US$, sementara itu indeks dolar AS terus menguat ke level 92,098 (naik 0,23%)
Rupiah dibuka menguat 0,28% ke Rp12.699 per dolar Amerika Serikat
Bahana Securities memperkirakan nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp12.610-Rp12.807 per dolar AS, dengan kecenderungan menguat.