Bisnis.com, JAKARTA— Rupiah diperkirakan masih terus akan terdepresiasi pada Rabu (7/1/2015) akibat penguatan dolar menjelang publikasi hasil rapat The Fed pada Kamis dini hari (8/1/2015).
Analis PT Monex Investindo Future Zulfirman Basir mengatakan penantian pengumuman Federal Open Market Committee (FOMC) akan memperkuat sentimen positif pada dolar.
Dia menjelaskan dolar terus menanjak karena investor menduga The Fed akan menaikkan suku bunga pada 2015. Selain itu, penguatan dolar juga didorong oleh potensi kebijakan quantitative easing baru dari Bank Sentral Eropa.
“Dolar AS cukup membebani kinerja rupiah di awal sesi Asia. Dolar AS menguat seiring merebaknya kewaspadaan menjelang publikasi minutes FOMC pada Kamis dini hari,” kata Zulfirman.
Zulfirman memperkirakan rupiah dalam perdagangan hari ini akan bergerak pada kisaran Rp12.640—Rp12.750 per dolar AS.
Nilai rupiah di Bloomberg Dollar Index hari ini bergerak pada kisaran Rp12.645—12.773 per dolar AS. Pada 10.39 WIB, rupiah ditransaksikan turun 0,59% ke Rp12.721 per dolar AS.
Sementara itu, dolar diperdagangkan naik 0,31% ke level 91,79 pada 10:29 WIB. Indeks dolar bergerak pada kisaran 91,71—91,81 setelah dibuka pada angka 91,75.