Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak dunia diprediksi meneruskan tren penurunan akibat suplai yang semakin melimpah.
Harga minyak WTI di bursa NYMEX anjlok 1,86% ke level US$51,71 per barel pada Senin (5/1/2015) pukul 11.05 WIB.
Analis PT Monex Investindo Future Zulfirman Basir memperkirakan harga minyak WTI masih akan tertekan akibat suplai yang melimpah di tengah lesunya permintaan.
Kondisi tersebut diperburuk oleh laporan kenaikan produksi minyak Rusia sebesar 0,3% dan potensi kenaikan produksi minyak Irak.
Di sisi lain, sentimen positif datang dari potensi kenaikan kebutuhan energi sepanjang musim dingin pada Desember—Maret.
“Masih berlangsungnya musim dingin diharapkan dapat menjaga prospek permintaan energi,” kata Zulfirman.
Zulfirman memprediksi minyak masih akan bearish dengan target penurunan US$48,30 per barel dan stop-loss US$52,75 per barel. Winyak WTI diperkirakan diperdagangkan pada kisaran US$50,40—US$52,65 per barel.