Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan indeks harga saham gabungan yang melesat tajam sepanjang 2014 sebaiknya diimbangi dengan pertumbuhan investasi di sektor riil.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pertumbuhan IHSG yang mencapai 22,29% sepanjang tahun ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di sekitar level 5,3%.
"Perkembangan pasar modal jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi keseluruhan. Artinya timbul ketidakadilan baru," ujarnya dalam pidato penutupan IHSG, Selasa sore (30/12/2014).
Untuk itu, dia mengimbau pelaku pasar dan pengusaha agar tidak hanya menjadikan indeks saham sebagai acuan, tetapi juga memperhatikan pertumbuhan sektor riil. Tujuannya, supaya bisa dirasakan masyarakat secara merata.
"Pertumbuhan seharusnya tidak hanya dinikmati pemilik modal, tetapi juga dirasakan oleh semua orang. Emiten jangan hanya fokus pada hasil tapi produktivitas yang dihasilkan," katanya.
Menurut dia, kenaikan IHSG mencerminkan kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional di masa mendatang, meski berada di tengah berbagai masalah.
Dia juga mengimbau para investor untuk menyimpan dana di pasar finansial nasional agar bisa bermanfaat bagi kepentingan pembangunan.
"Sebaiknya tidak mengutamakan investasi di luar negeri. Jadi kenaikan indeksnya tidak hanya ada di pasar modal New York, Singapura, atau China, tapi juga di pasar Senen atau pasar Klewer," candanya.