Bisnis.com, CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Senin (Selasa pagi WIB), karena dolar AS turun kembali dari tertinggi selama lima tahun dan saham global jatuh di tengah kekhawatiran ekonomi.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari, naik US$4,5 atau 0,38% menjadi menetap di US$1.194,9 per ounce.
Kekhawatiran atas ekonomi Jepang meningkat setelah laporan yang dirilis oleh bank sentral Jepang (BoJ) pada Senin menunjukkan kontraksi tahunan 1,9 persen dalam PDB Jepang setelah semula turun 1,6%. Para analis mengatakan ini bisa menunjukkan resesi, dan memberikan dorongan untuk emas sebagai "safe haven".
Logam mulia ini memperoleh dukungan karena dolar AS turun terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin setelah melonjak ke rekor tertinggi terhadap yen Jepang dan euro. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, dan penurunan mata uang mendorong investor terhadap aset "safe haven" emas.
Namun penurunan besar pada harga minyak mungkin telah membatasi keuntungan pada emas, karena minyak mentah light sweet atau WTI turun hampir empat persen di pasar New York.
Perak untuk pengiriman Maret naik 1,8 sen atau 0,11% menjadi US$16,276 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$9,9 atau 0,81% menjadi US$1.229,4 per ounce. (Antara/Xinhua)
BACA JUGA
- PELUANG USAHA: Dibutuhkan Pakan Ikan, Total Nilai Rp79 Triliun
- Ini Susunan Anggota Satgas Ilegal Fishing
- Headline Bisnis Indonesia Selasa (9/12/2014) Seksi Market
- KURIKULUM 2013, Perusahaan Percetakan Akan Tuntut Menteri Anies Baswedan
- DIVIDEN BUMN: Paling Besar, Pertamina Setor US$3 Miliar
- Konsep Sinkronisasi Pelabuhan Tol Laut Diumumkan Pekan Depan
- KISRUH GOLKAR: Kubu Mana yang Akan Disahkan, Ini Kata Menkumham Yasonna Laoly
- MUNAS GOLKAR JAKARTA: Struktur Pengurus Lebih Ramping