Bisnis.com, JAKARTA— Bursa emerging-market anjlok hingga hari ketiga akibat ekspor komoditas turun menyusul laporan yang menyebutkan melambatnya ekspansi industri jasa di China.
Indeks MSCI Emerging Markets melemah 0,9% menjadi 998,44. Sedangkan indeks purchasing managers sektor jasa di China turun ke 52,9 selama Oktober dari 53,5 bulan sebelumnya, menurut HSBC Holdings Plc and Markit Economics sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (6/11/2014).
“Rubel tampaknya akan melemah dalam beberapa hari ke depan karena bank sentral telah mengurangi dukungannya,” ujar Neil Shearing, chief emerging-markets economist pada Capital Economics Ltd.
Nilai tukar Rusia itu melemah 19% menjadi 44,95 per dolar AS dalam tiga bulan terakhir. Bank sentral negara itu menyatakan pihaknya menghapuskan kebijakan intervensi yang terukur untuk menghalangi “strategi spekulatif” terhadap rubel.