Bisnis.com, JAKARTA—Harga kedelai naik ke level tertinggi dalam sepekan setelah permintaan ekspor meningkat dan hasil panen kurang menggembirakan di AS.
Hingga 16 Oktober, harga kedelai untuk ekspor tercatat naik 24% dibandingkan tahun lalu, menurut Departemen Pertanian AS (USDA) berdasarkan data pada 20 Oktober lalu.
Petani memanen 53% kedelai hingga 19 Oktober atau mendekati level rata-rata 66% dalam 5 tahun terakhir, menurut USDA.
“Kami memiliki lonjakan ekspor yang luar biasa dalam beberapa pekan terakhir,” ujar Bryce Knorr, analis senior pada majalah Farm Futures sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (22/10/2014).
Kontrak kedelai untuk pengiriman November naik 2,1% menjadi US$9,6425 per bushel di bursa Chicago Board of Trade. Sedangkan perdagangan agregat tercatat 91% di atas rata-rata dalam 100 hari, menurut data Bloomberg.
Tahun ini harga kedelai turun 25%. USDA menyatakan panen pada musim ini akan naik 17% hingga mencatat rekor dari tahun lalu.