Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Koalisi Anti-Utang Dani Setiawan mengatakan persaingan elit politik di Indonesia menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Politik ini kan dampaknya kemana-mana, itu juga mempengaruhi stabilitas rupiah," katanya di Jakarta, Senin (6/10/2014), yang dikutip Antara.
Dani mengatakan konstelasi politik yang kian meningkat menjelang pelantikan presiden, serta perebutan kekuasaan di parlemen menjadi faktor besar terhadap stabilitas rupiah.
Menurutnya, saat ini investor lebih memilih untuk menunggu situasi politik lebih kondusif ketimbang melakukan manuver dan berspekulasi.
Selain itu, kata dia, investor dan pelaku bisnis juga cenderung menunggu pengumuman susunan kabinet yang dipimpin Presiden Terpilih Joko Widodo, khususnya terkait nama-nama menteri yang sesuai harapan pasar.
"Investor ini sedang 'wait and see' karena situasi politik masih panas," kata Pengamat Ekonomi tersebut.
Ia menambahkan, melemahnya rupiah ini hanya bersifat sementara. Ia berharap Jokowi memilih menteri yang memiliki rekam jejak yang bagus dan pro terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Agar rupiah menguat kembali dan respon pasar menjadi positif, Jokowi bisa menempatkan menteri-menteri bidang ekonomi yang kompeten," katanya.
NILAI TUKAR: Persaingan Politik Lemahkan Rupiah
Ketua Koalisi Anti-Utang Dani Setiawan mengatakan persaingan elit politik di Indonesia menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Martin Sihombing
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
20 jam yang lalu