Bisnis.com, JAKARTA- HD Capital memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (2/10/2014) berada pada support 5.121-5.075-5.035, dan resisten 5.176-5.195-5.251.
“IHSG tinggal menunggu aksi pelaku pasar untuk menjadi bullish kembali,” kata kata Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko dalam risetnya.
Dikemukakan pada perdagangan kemarin, katalis domestik positif menahan penurunan IHSG.
Katalis tersebut antara lain rencana Jokowi untuk menaikan BBM sebesar Rp.3000 pada November 2014, yang akan mengurangi defisit APBN 2015.
“Serta niat SBY untuk mengeluarkan Perpu mengembalikan pilkada langsung, telah menahan penurunan IHSG,” kata Yuganur.
HD Capital mengemukakan ada 4 saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu:
BUY. PE 2014 19,45x, PBV 2,7x, ROE 13,5%. Trading target Rp2.375-2425
Pattern minor upward retracement dalam koreksi emiten lapis dua konsumer pembuat mie instan dan distributor beras ini yang telah berakhir, masih dapat berlanjut hingga resisten channel atas di Rp2.375 dan Rp2.425
Entry (1) Rp2.275, Entry (2) Rp2.255. Cut loss point Rp2.225
- Telekomunikasi (TLKM)
PE 2014 19,8x, PBV 3,9x, ROE 19,7%. BUY. Trading target Rp2.975-Rp3.025
Kami melihat proses konsolidasi minor dalam medium uptrend emiten big cap telekomunikasi ini, masih mempunyai potensi untuk breakout ke Rp2.975 dan target proyeksi atas di Rp3.025
Entry (1) Rp2.870. Entry (2) Rp2.850. Cut loss point Rp2.815
- Bank BTN (BBTN)
PE 2014 11,5x, PBV 1,05x, ROE 9,2%. Trading target Rp1.210
Walaupun sempat terimbas aksi jual dan konsolidasi samping, pattern minor uptrend baru di emiten perbankan ritel lapis dua BUMN ini yang bergelut di kredit mikro UKM, masih akan berlanjut untuk membentuk high bulanan baru di Rp1.210
Entry (1) Rp1.175. Entry (2) Rp1.165. Cut loss point Rp1.155
- Adaro Energy (ADRO)
PE 2014 9,3x, PBV 0,9x, ROE 10,1%. BUY. Trading target Rp1.250
Koreksi selama 4 hari dari level Rp1.300 telah membawa emiten batubara ini ke daerah oversold (jenuh jual) , sehingga bargain hunters kembali melakukan akumulasi untuk menahan penurunan lebih lanjut dan memicu terjadinya pembentukan minor upward retracement baru
Entry (1) Rp1.170. Entry (2) Rp1.150. Cut loss point Rp1.120