Bisnis.com, JAKARTA--PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat obligasi berkelanjutan tahap I/2011 seri A senilai Rp440 miliar PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) tetap idAAA.
Analis Pefindo Gary Hanniffy dan Dyah Puspita mengungkapkan obligasi berkelanjutan tersebut akan jatuh tempo pada 6 Desember 2014.
Pefindo berkeyakinan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban obligasi yang akan jatuh tempo, didukung dengan saldo kas senilai Rp1,9 triliun pada paruh pertama tahun ini.
Dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Sabtu (27/9/2014), menyebutkan bahwa bank berkode emiten BNII merupakan bank umum terbesar kesembilang di Indonesia berdasarkan aset konsolidasi.
Pada Juni 2014, jumlah aset BII mencapai Rp144,9 triliun, tumbuh 19,3% dari periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan penyaluran fungsi intermediasi pada paruh pertama tahun ini mencapi 25% menjadi Rp106 triliun secara year on year.
Sementara itu, himpunan dana pihak ketiga (DPK) pada Juni 2014 mencapai Rp105,9 triliun atau tumbuh 16,2% secara y-o-y.
Adapun rasio pembiayaan terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) mencapai 90,8% pada paruh pertama tahun ini.
Adapun margin bunga bersih (net interest margin/NIM) mengalami penurunan dari posisi 5,34% menjadi 4,75% pada Juni 2014.