Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Terhempas, OPEC Pangkas Proyeksi Pertumbuhan

Harga minyak dunia turun pada Rabu (10/9/2014) atau Kamis (11/9/2014) pagi WIB setelah OPEC memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global dan laporan pasokan Amerika Serikat menunjukkan persediaan sangat tinggi.

Bisnis.com, NEW YORK -  Harga minyak dunia turun pada Rabu (10/9/2014) atau Kamis (11/9/2014) pagi WIB setelah OPEC memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global dan laporan pasokan Amerika Serikat menunjukkan persediaan sangat tinggi.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, turun US$1,08  menjadi berakhir di US$91,67  per barel di New York Mercantile Exchange, harga penutupan terendah sejak Januari.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober, jatuh US$1,12  menjadi menetap di US$98,04  per barel di Intercontinental Exchange di London.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) merevisi turun sedikit perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global untuk 2014 dan 2015.

Ke-12 negara kartel mengatakan dalam sebuah laporan bulanan bahwa permintaan minyak ditetapkan untuk tumbuh 1,05 juta barel per hari pada 2014 menjadi 91,2 juta barel per hari, pemangkasan 50.000 barel dari prospek pertumbuhan sebelumnya.

Permintaan pada 2015 diperkirakan akan tumbuh 1,19 juta barel per hari, kurang 20.000 barel per hari dari proyeksi sebelumnya.

Perkiraan OPEC "memperlemah sentimen yang sudah bearish dan menyebabkan harga Brent bergerak lebih jauh di bawah batas angka psikologis US$100," kata analis Forex.com Fawad Razaqzada.

Persediaan minyak mentah AS turun 1,0 juta barel untuk pekan yang berakhir 5 September, kurang dari penurunan 1,2 juta barel yang diproyeksikan oleh analis dalam survei Wall Street Journal.

Laporan Badan Informasi Energi AS (EIA) juga menunjukkan persediaan bensin dan sulingan lebih tinggi dari perkiraan.

"Persediaan minyak mentah turun tetapi tidak sebanyak yang orang berpikir," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Melek juga mengatakan investor melihat "sedikit kurang risiko terhadap pasokan pada bidang geopolitik," dengan pasar menjadi lebih terbiasa dengan situasi politik penuh di Ukraina dan Irak.

Juga pada Rabu, pejabat Libya memberikan prospek "bullish" untuk produksi minyak, meskipun perselisihan sedang berlangsung di negara itu.

Produksi minyak di negara Afrika Utara itu telah mencapai 810.000 barel per hari pada Rabu, dibandingkan dengan 550.000 pada akhir Agustus dan 200.000 di awal musim panas, kata juru bicara National Oil Co Mohamed al-Hrari.

Libya berharap dapat mencapai 1,5 juta barel per hari pada akhir 2014, kata al-Hrari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara/AFP/Reuters/Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper