Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas diperkirakan melanjutkan penguatannya pada perdagangan Senin (8/9/2014).
Ariston Tjendra, Head Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan harga emas berhasil mempertahankan potensi rebound-nya.
Dia menyebutkan, data neraca perdagangan China yang dirilis hari ini ikut memberi sentimen positif terhadap pergerakan harga emas.
Seperti diketahui, data neraca perdagangan China untuk Agustus mengalami surplus US$49,8 miliar, lebih tinggi dari surplus bulan sebelumnya US$47,3 miliar. Angka tersebut juga di atas prediksi sebesar US$40,8 miliar.
Selain itu, data non-farm payrolls AS yang dirilis di bawah prediksi pasar yang menahan penguatan dolar AS juga membantu penguatan harga emas.
“Harga masih mungkin mempertahankan potensi penguatannya sepanjang level support US$1.265 per ounce mampu bertahan.
Harga juga berpeluang menuju kisaran resisten US$1.277 per ounce,” paparnya dalam riset, Senin (8/9/2014).
Lebih lanjut dia menjelaskan penguatan di atas resisten US$1.277, membuka potensi penguatan ke area resisten berikutnya US$1.283 per ounce.
Sementara penembusan ke bawah support US$1.265 per ounce, membuka potensi pelemahan ke area US$1.257 per ounce.
Harga kini bergerak di kisaran U$1.271 per troy ons, menguat dibandingkan penutupan Jumat US$1.268 per troy ounce.
“Pada grafik H4 atau 4 jam, indikator MACD, RSI dan Stochastics menunjukkan indikasi penguatan dalam jangka pendek,” tambahnya.