Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak di Perdagangan Asia Melemah

Harga minyak dunia turun di perdagangan Asia, Kamis (4/9) lantaran para pedagang menyesuaikan posisi mereka setelah menguat sebagian didorong oleh harapan resolusi konflik Ukraina.

Bisnis.com, SINGAPURA--Harga minyak dunia turun di perdagangan Asia, Kamis (4/9) lantaran para pedagang menyesuaikan posisi mereka setelah menguat sebagian didorong oleh harapan resolusi konflik Ukraina.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, turun 67 sen menjadi US$95,87 sementara minyak mentah Brent untuk Oktober turun 64 sen menjadi US$102,13 pada perdagangan sore.

"Kami melihat kelanjutan dari tren di mana ada pembalikan di perdagangan Asia-Pasifik dari gerakan dorongan tertentu dalam sesi perdagangan sebelumnya," Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC Markets di Sydney, mengatakan kepada AFP.

WTI naik 2,66 dolar AS di perdagangan New York pada Rabu, pulih dari penurunan lebih dari tiga dolar AS sehari sebelumnya, karena Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan rencana perdamaian bagi Ukraina untuk mengakhiri konflik selama berbulan-bulan yang telah menewaskan sekitar 2.600 jiwa.

Brent melonjak 2,43 dolar AS di perdagangan London menjadi 102,77 dolar AS, bangkit kembali dari penurunan Selasa ke tingkat terendah sejak Mei 2013.

Reli pada Rabu sebagian disebabkan oleh "harapan kenaikan dalam permintaan" setelah resolusi cepat dari konflik Ukraina, kata McCarthy.

Para analis mengatakan sorotan pasar berikutnya berada di pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis, untuk memutuskan apakah dan bagaimana untuk melawan deflasi di 18-anggota zona euro.

Di Amerika Serikat, fokus akan berada pada laporan persediaan minyak resmi terbaru yang akan dirilis pada Kamis sore, terlambat sehari dari biasanya karena liburan Hari Buruh pada Senin (1/9).

Para analis yang disurvei oleh Wall Street Journal memperkirakan bahwa cadangan minyak mentah di konsumen minyak terbesar dunia itu akan turun 1,1 juta barel pada rata-rata dalam seminggu yang berakhir 29 Agustus.

Stok bensin diperkirakan telah jatuh 1,4 juta barel, sedangkan stok sulingan, termasuk minyak pemanas dan diesel, diperkirakan akan turun 200.000 barel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Sumber : Antara/Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper