Bisnis.com, JAKARTA - PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk mengklaim selangkah lagi mendapatkan dana senilai US$45 juta dari sindikasi tiga bank nasional. Pendanaan itu diperlukan untuk menyelesaikan pembangunan pabrik kertas perseroan.
Budi Priyadi, Sekretaris Perusahaan Kertas Basuki Rachmat Indonesia (KBRI) mengatakan selain untuk membangun pabrik kertas (paper machine/ PM II) uang senilai US$45 juta itu juga dialokasikan untuk pembayaran pajak, asuransi dan lain-lain.
“Bisa jadi nilainya lebih dari itu [US$45 juta]. Nantikan ada proses deal-deal-annya,” ujar Budi kepada Bisnis.com, Selasa (26/8/2014).
Menurut Budi, pembangunan PM II memang sedang menjadi salah satu fokus perseroan. Selain sudah terhenti sekitar 17 tahun lamanya, perampungan pembangunan PM II sangat berguna untuk meningkatkan kapasitas produksi perseroan.
PM I kapasitas terpasangnya hanya 10.000 ton per tahun, sedangkan PM II sekitar 150.000 ton pertahun. Peningkatan produksi diharapkan mendongkrak pendapatan hingga akhirnya menorehkan laba, katanya.